Postingan

asuhan keperawatan cidera kepala ringan

  Cedera kepala merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi penyebab utama tingginya angka kematian pada populasi manusia di usia produktif di bawah 45 tahun. Cedera kepala dapat menyebabkan gangguan fisik dan mental yang kompleks, baik yang bersifat sementara ataupun menetap seperti defisit kognitif, psikis, intelektual, serta gangguan fungsi fisiologis lainnya. (Iskandar, 2004). Insiden cedera kepala secara global terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya peningkatan penggunaan kendaraan bermotor. Insiden cedera kepala di Eropa pada tahun 2010 adalah 500 per 100.000 populasi (Lingsma, 2010) sedangkan menurut Shiroma (2010), terdapat lebih dari 1,1 juta orang Amerika Serikat menderita cedera kepala setiap tahunnya. Peningkatan insiden cedera kepala tidak hanya terjadi di kota-kota besar tetapi juga terjadi di kabupaten kota. Data yang diperoleh dari bagian Instalasi Rekam Medik RSUD Prof. Dr.H.M.Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng bahwa terjadi peningkatan jumlah pasien

Lelaki Ini Lebih Baik Jadi Gelandangan Daripada Bekerja Penuh Tekanan

Gambar
  Lelaki yang bernama Simon Lee itu kini memasuki usia 52 tahun. Sudah tujuh tahun ini ia memilih   tidur di jalanan   Hong Kong daripada tinggal di sebuah rumah. Padahal, Lee bukan seorang yang berasal dari keluarga tak mampu Lee mengaku lulus dari universitas dengan gelar ahli kimia. Ia juga pernah memiliki banyak harta benda serta bekerja di perusahaan dengan penghasilan besar. Sampai pada 1997 lalu, ia merasa depresi dan memilih meninggalkan Hong Kong untuk pindah ke Makau. Ia memencari nafkah dengan menjadi guru selama beberapa tahun di sana. Tetapi pada 2004, ia memutuskan untuk pindah ke Zhuhai dan menghabiskan seluruh tabungannya. Dua tahun setelah itu, Lee kembali ke Makau. Di Makau, Lee melihat banyak tukang judi yang sangat dermawan. Banyak penjudi untung yang berbagi sebagian harta kemenangannya dengan gelandangan. Saat itu juga, Lee memutuskan untuk hidup di jalan dan bertahan hidup dari para penjudi beruntung di kasino. Sedihnya, kehidupan santainya sebagai  tunawisma  di

Kabur dari Rumah, Menggelandang, Mitra Akhirnya Jadi Miliarder

Gambar
  Mitra dibesarkan dalam keluarga sederhana di kota perminyakan Dhanbad, Jharkhand, di timur India. Pria yang kini berusia 37 tahun itu memutuskan untuk lari dari rumah, setelah dia gagal dalam pelajarannya di sekolah. Mitra muda merasa tidak bahagia akibat ambisi ayahnya yang menginginkan dia menjadi seorang insinyur, sedangkan dia bercita-cita menjadi  ahli komputer . Suatu hari, setelah mempersiapkan rencana kabur selama berminggu-minggu, Mitra menulis sebuah surat untuk orangtuanya, memberitahukan bahwa dia keluar dari rumah. "Aku menulis, 'aku pergi ke Mumbai', kalimat yang sering didengar di film-film. Naif memang," kata Mitra. Alih-alih pergi ke  Mumbai , pria yang saat itu berusia 15 tahun itu malah melakukan perjalanan ke New Delhi. Di kota itu, dia hidup sebagai  gelandangan , berbagi gudang yang terbuat dari tanah liat, bersama dengan beberapa orang jalanan lainnya. Tempat itu sangat jorok. Mitra muda harus tidur di lantai bersama dengan 6 orang gelandangan

pneumonia

Gambar
  BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang        Saat ini banyak sekali penyakit yang baru pada saluran pernafasan dan penyebabnya bermacam –macam, ada di sebabkan oleh virus, bakteri dan lain sebagainya. Dengan phenomena ini harus menjadi perhatian bagi kita semua. Salah satu penyakit pada saluran pernafasan adalah pneumonia. Penyakit pneumonia sering kali di derita sebagian besar orang yang lanjut usia(lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagian akibat rusaknya system kekebalan tubuh (imun), akan tetapi pneumonia juga bisa menyerang kalangan muda yang bertubuh sehat. Saat ini di dunia penyakit pneumonia di laporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit serius yang merengkut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.(Jeremy,dkk,2007,hal76-78) 1.2 Rumusan masalah 1.       Apa itu pneumonia? 2.       Apa saja tanda dan gejalanya? 3.       Apa itu pemeriksaan diagnostic? 4.       Bagaimana penanganannya? 5.       Asuh